Stadium General
Oleh: Baiti Rahmawati
Jumat, 22 Mei 2015
“Semua boleh tanya, tapi terkait dengan materi”.
Pertanyaan: Bagaimana cara melakukan persiapan?.
(Trisno Kosma Wijaya)
Jawaban: Anda bisa menyebarkan pertanyaan sebelum
melakukan trainingà a)
sebelum anda melakukan training ini, apa sih
tujuan anda?, b) setelah itu anda bisa menentukan planning apa yang
perlu anda persiapkan: ada planning 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
“Lalu bagaimana cara menjawab pertanyaan yang tidak anda
kuasai?”. Saya beri contoh: ketika saya di radio Smart FM, ada beberapa
pertanyaan dari penelpon yang belum saya jawab, di skhir acara saya selalu
mengatakan, “teman-teman tolong diingatkan ya,,pertanyaan apa saja yang
tertanggung belum saya jawab, anda bisa mengirimkan Sms”. Nah, hal ini lebih
bijak untuk kita lakukan dari pada menjawab tapi ngawur.
Ilmu tidak hanya didapatkan dari membaca atau menulis
saja, ilmu bisa didapatkan dengan cara seperti ini, silaturrahmi dengan
wawancara dan lain sebagainya. imam Ghazali pernah ditanya oleh teman-temannya,
“Hai Imam, kenapa bagaimana bisa kamu mengingat pelajaran dari guru jika kamu
tidak menulisnya?”, Imam Ghazali hanya diam lalu mengumpulkan teman-temannya,
“sekarang silahkan kalian tanya kepadaku hal-hal apa yang brkaitan dengan
pelajaran yang telah diajarkan oleh guru kita”. Dengan sangat lancar imam
Ghazali menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan catatan teman-temannya, bahkan
yang tidak mereka catat telah dijawab oleh Imam.
Teman-temannya tertegun, “luar biasa”. “hai
temanku, sebenarnya aku selalu mendengarkan ketika diterangkan lalu aku
mengingat dan menulisnya ketika sampai di rumah lantas aku baca berulang-ulang.
Itulah yang selalu aku lakukan setiap hari”.
Ketahuilah, dengan membaca maka kita sudah menabung 10%
dari pemahaman kita, 30% jika membaca dan dikeraskan (karena melibatkan
penglihatan dan pendengaran), 50% jika membaca untuk dilakukan (untuk diulang)
dan 90% jika membaca untuk diamalkan.
Silahkan anda memilih.
Pertanyaan: “Bagaimana mengatasi rasa malas dan
menunda pekerjaan?”. (Fatrhurahman hakim)
Jawaban: “hati-hati, anda terjangkit 3M (Malu, Malas,
Minder)”. Ketiga sifat ini bisa kita hilangkan jika kita punya impian yang kuat
dan cinta. POWER, saya punya mahasiswa di sebuah PTN di Surabaya, ia adalah gadis dari desa terpelosok di NTT.
“bapak, saya diterima”, dengan meloncat ia memeluk bapaknya, ibunya telah
meninggal 2 tahun yang lalu ketika ia masih duduk di kelas 2 SMA.
Alhamdulillah nak, bapak senang sekali, tapi bapak tidak
punya uang. Kuliah kedokteran pastinya sangat mahal. Bapak punya ternak di
belakang rumah besok kita jual ke pasar, mungkin itu cukup untuk mengantarmu
sampai Surabaya saja, setelah itu bapak tidak tahu. Dengan niat yang kuat, si
gadis menghela nafas, “iya pak, insya Allah cukup”. Inilah THE POWER OF IMPIAN.
Setelah berjabat tangan penuh tawadhu, ia memohon restu
kepada bapaknya, “bapak, maya berangkat, doakan semoga maya dapat menjemput
impian maya untuk membahagiakan bapak, bapak jaga kesehatan, maya akan sering menelvon.bapak,
assalamualaikum”.
Tangan melambai, air mata restu jatuh mengenai dagu. “semoga
kau berhasil nak”. Dengan dua tas plastic warna hitam ia berjalan
menggelayut menaiki tangga pelabuhan, desak langkah membuatnya kadang terpental
dan terhimpit, selangkah sebelum ia sampai pada pintu kapal, ia menoleh ke
belakang, bapaknya masih berdiri di bawah lampu merkuri di bawah jembatan,
“bapaaaaak”, pekiknya panjang.
“Dan benar”. Sesampai di Surabaya, uang sakunya
hanya cukup untuk Spp, ia memutar otak, “Bagaimana ini?, saya butuh makan,
kost dan uang”. Ia mulai membuat proposal, menawarkan jasa kepada para
dosennya untuk membantu pekerjaan rumah. Hal yang luar biasa, apakah ia malu?
Tidak. Satu, dua, tiga hingga beberapa dosennya ia tanyai, akhirnya ada salah
satu dosen yang menanggapi, “pak, saya dari daerah pelosok NTT, saya butuh
pekerjaan untuk biaya hidup di Surabaya, saya bisa mengurus tanaman, memasak
dan bersih-bersih. Barangkali bapak berkenan untuk mengizinkan saya mengabdi di
rumah bapak”. Inilah THE POWER OF KEPEPET.
Sekarang apa yang ia miliki?, kost gratis, makan tiga kali
sehari gratis, dan juga uang saku tiap bulan. Beranikah anda seperti ini?,
apakah perasaaan malu, malas dan minder masih dipertahankan?, jawabannya tidak.
Suatu ketika seorang dosen bertanya kepadanya, “bagaimana
bisa kamu tegar dengan kehidupan ini nak?”, ia menjawab, “Setiap malam saya
membayangkan wajah ibu dan bapak saya”. Saya jadikan tempat tinggal saya
sebagai motivasi dan mengingat wajah orang tua ketika saya mulai frustasi.
Inilah THE POWER OF LOVE. Ini semua adalah persoalan menyatukan hati dan
pikiran, “kalau saya tidak menciptakan perubahan, bahayanya………………?”.
Pikirkanlah!.
Pertanyaan: Bagaimana cara mengenali potensi diri?
Jawaban: 1) kenalilah aktifitas apa yang kamu cintai, Susi
Susanti menjadi juara olimpiade bulu tangkis putri Indonesia. “ternyata ia
sudah mencintai olahraga ini sejak SD, ketika teman-temannya berlatih empat
kali maka ia menambah kapasitas latihannya menjadi 10 kali”. Luar biasa, jam
terbang sangat menentukan keberhasilan seseorang.
2) kenalilah aktifitas apa yang membuat anda asyik hingga
kadang melupakan waktu ketika mengerjakannya. 3) kenalilah aktifitas apakah
yang mudah dan selalu bernilai cemerlang jika anda lakukan.
4) ketahuilah aktifitas impianmu. Mantan Presiden RI ke-3,
BJ Habibie ketika ia masih kecil, ia pernah melihat seekor capung, ketika itu
ia berfikir, “Andai saja capung ini bisa dinaiki oleh manusia, pasti
menyenangkan”. Akhirnya, seperti ayang anda tahu, kini ia telah menjadi
ahli pesawat terbang dari Indonesia. Impian-impian inilah yang menuntunnya
menjadi orang super yang tercatat di dunia. Amazing!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar