SELAMAT DATANG DI BLOG B3 Baiti Bbytieh Blog

Minggu, 31 Mei 2015

Stadium General in Mr. Faqih's Home



Stadium General
Oleh: Baiti Rahmawati
Jumat, 22 Mei 2015


            “Semua boleh tanya, tapi terkait dengan materi”.
            Pertanyaan: Bagaimana cara melakukan persiapan?. (Trisno Kosma Wijaya)
            Jawaban: Anda bisa menyebarkan pertanyaan sebelum melakukan trainingà a) sebelum anda melakukan training ini, apa sih  tujuan anda?, b) setelah itu anda bisa menentukan planning apa yang perlu anda persiapkan: ada planning 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
            “Lalu bagaimana cara menjawab pertanyaan yang tidak anda kuasai?”. Saya beri contoh: ketika saya di radio Smart FM, ada beberapa pertanyaan dari penelpon yang belum saya jawab, di skhir acara saya selalu mengatakan, “teman-teman tolong diingatkan ya,,pertanyaan apa saja yang tertanggung belum saya jawab, anda bisa mengirimkan Sms”. Nah, hal ini lebih bijak untuk kita lakukan dari pada menjawab tapi ngawur.
            Ilmu tidak hanya didapatkan dari membaca atau menulis saja, ilmu bisa didapatkan dengan cara seperti ini, silaturrahmi dengan wawancara dan lain sebagainya. imam Ghazali pernah ditanya oleh teman-temannya, “Hai Imam, kenapa bagaimana bisa kamu mengingat pelajaran dari guru jika kamu tidak menulisnya?”, Imam Ghazali hanya diam lalu mengumpulkan teman-temannya, “sekarang silahkan kalian tanya kepadaku hal-hal apa yang brkaitan dengan pelajaran yang telah diajarkan oleh guru kita”. Dengan sangat lancar imam Ghazali menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan catatan teman-temannya, bahkan yang tidak mereka catat telah dijawab oleh Imam.
            Teman-temannya tertegun, “luar biasa”. “hai temanku, sebenarnya aku selalu mendengarkan ketika diterangkan lalu aku mengingat dan menulisnya ketika sampai di rumah lantas aku baca berulang-ulang. Itulah yang selalu aku lakukan setiap hari”.
            Ketahuilah, dengan membaca maka kita sudah menabung 10% dari pemahaman kita, 30% jika membaca dan dikeraskan (karena melibatkan penglihatan dan pendengaran), 50% jika membaca untuk dilakukan (untuk diulang) dan 90%  jika membaca untuk diamalkan. Silahkan anda memilih.
            Pertanyaan: “Bagaimana mengatasi rasa malas dan menunda pekerjaan?”. (Fatrhurahman hakim)
            Jawaban: “hati-hati, anda terjangkit 3M (Malu, Malas, Minder)”. Ketiga sifat ini bisa kita hilangkan jika kita punya impian yang kuat dan cinta. POWER, saya punya mahasiswa di sebuah PTN di Surabaya,  ia adalah gadis dari desa terpelosok di NTT. “bapak, saya diterima”, dengan meloncat ia memeluk bapaknya, ibunya telah meninggal 2 tahun yang lalu ketika ia masih duduk di kelas 2 SMA.
            Alhamdulillah nak, bapak senang sekali, tapi bapak tidak punya uang. Kuliah kedokteran pastinya sangat mahal. Bapak punya ternak di belakang rumah besok kita jual ke pasar, mungkin itu cukup untuk mengantarmu sampai Surabaya saja, setelah itu bapak tidak tahu. Dengan niat yang kuat, si gadis menghela nafas, “iya pak, insya Allah cukup”. Inilah THE POWER OF IMPIAN.
            Setelah berjabat tangan penuh tawadhu, ia memohon restu kepada bapaknya, “bapak, maya berangkat, doakan semoga maya dapat menjemput impian maya untuk membahagiakan bapak, bapak jaga kesehatan, maya akan sering menelvon.bapak, assalamualaikum”.
            Tangan melambai, air mata restu jatuh mengenai dagu. “semoga kau berhasil nak”. Dengan dua tas plastic warna hitam ia berjalan menggelayut menaiki tangga pelabuhan, desak langkah membuatnya kadang terpental dan terhimpit, selangkah sebelum ia sampai pada pintu kapal, ia menoleh ke belakang, bapaknya masih berdiri di bawah lampu merkuri di bawah jembatan, “bapaaaaak”, pekiknya panjang.
            “Dan benar”. Sesampai di Surabaya, uang sakunya hanya cukup untuk Spp, ia memutar otak, “Bagaimana ini?, saya butuh makan, kost dan uang”. Ia mulai membuat proposal, menawarkan jasa kepada para dosennya untuk membantu pekerjaan rumah. Hal yang luar biasa, apakah ia malu? Tidak. Satu, dua, tiga hingga beberapa dosennya ia tanyai, akhirnya ada salah satu dosen yang menanggapi, “pak, saya dari daerah pelosok NTT, saya butuh pekerjaan untuk biaya hidup di Surabaya, saya bisa mengurus tanaman, memasak dan bersih-bersih. Barangkali bapak berkenan untuk mengizinkan saya mengabdi di rumah bapak”. Inilah THE POWER OF KEPEPET.
            Sekarang apa yang ia miliki?, kost gratis, makan tiga kali sehari gratis, dan juga uang saku tiap bulan. Beranikah anda seperti ini?, apakah perasaaan malu, malas dan minder masih dipertahankan?, jawabannya tidak.
            Suatu ketika seorang dosen bertanya kepadanya, “bagaimana bisa kamu tegar dengan kehidupan ini nak?”, ia menjawab, “Setiap malam saya membayangkan wajah ibu dan bapak saya”. Saya jadikan tempat tinggal saya sebagai motivasi dan mengingat wajah orang tua ketika saya mulai frustasi. Inilah THE POWER OF LOVE. Ini semua adalah persoalan menyatukan hati dan pikiran, “kalau saya tidak menciptakan perubahan, bahayanya………………?”. Pikirkanlah!.
            Pertanyaan: Bagaimana cara mengenali potensi diri?
            Jawaban: 1) kenalilah aktifitas apa yang kamu cintai, Susi Susanti menjadi juara olimpiade bulu tangkis putri Indonesia. “ternyata ia sudah mencintai olahraga ini sejak SD, ketika teman-temannya berlatih empat kali maka ia menambah kapasitas latihannya menjadi 10 kali”. Luar biasa, jam terbang sangat menentukan keberhasilan seseorang.
            2) kenalilah aktifitas apa yang membuat anda asyik hingga kadang melupakan waktu ketika mengerjakannya. 3) kenalilah aktifitas apakah yang mudah dan selalu bernilai cemerlang jika anda lakukan.
            4) ketahuilah aktifitas impianmu. Mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie ketika ia masih kecil, ia pernah melihat seekor capung, ketika itu ia berfikir, “Andai saja capung ini bisa dinaiki oleh manusia, pasti menyenangkan”. Akhirnya, seperti ayang anda tahu, kini ia telah menjadi ahli pesawat terbang dari Indonesia. Impian-impian inilah yang menuntunnya menjadi orang super yang tercatat di dunia. Amazing!.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar