SELAMAT DATANG DI BLOG B3 Baiti Bbytieh Blog

Minggu, 31 Mei 2015

PENYAKIT HATI (SOMBONG)



MATERI CERAMAH UAS RABU, 10 MEI 2015
TEMA: PENYAKIT HATI (SOMBONG)
Durasi: 5 menit
Tempat: Halaman Gedung Dakwah B
Da’iyah: Baiti Rahmawati


 
Assalamualaikkum wr wb
Muqaddimah:



 
Sahabat-sahabat sekalian
            Kita semua ditakdirkan oleh Allah hadir, hadir sebagai nikmat yang teramat sangat. Allah memberikah Hidayah juga Inayah sehingga kita dapat bertatap muka dalam mejelis barakah, mudah-mudahan istiqamah dan kelak ketika kita dipanggil oleh Allah maka kita kembali dalam keadaan khusnul khatimah.


 
            Hari ini, Rabu 27 Mei 2015 bertepatan dengan ……, bulan sya’ban yakni bulan di antara Rajab dan Ramadhan. Pada bulan Rajab, sebelum Rasulullah Saw di_isra’ mi’rajkan oleh Allah. Allah mengutus 2 malaikat, satu Jibril dua Mikail, “bawalah Muhammad ke sebuah tempat”, lalu kedua malaikat ini mebawa Rasulullah, untuk apa? Yaitu untuk membuka dada beliau dan membersihkan hatinya dari kotoran-kotoran hati.


 
            Ini menunjukkan kepada kita bahwa untuk mendekatkan diri kepada Allah, agar shalat, zakat, puasa kita diterima oleh Allah, maka kita harus membersihkan diri dari penyakit-penyakit hati. Noto Ati mulai dari sekarang, lebih-lebih bulan sya’ban adalah bulan untuk menjemput bulan Ramadhan
Apa saja penyakit hati yang harus dibersihkan?
            Satu, sifat Takabbur atau Sombong. Sombong menurut syariat adalah “rumongso”, merasa dirinya lebih baik dari orang lain

            “Berbangga diri dan memandang bahwa dirinya lebih tinggi dari orang lain”.
            Yang kaya merasa kaya, yang pintar merasa pintar sehingga minta untuk dihormati.
            “Yang kaya jangan berlaga dan jangan sampai kau congkak, Yang alim janganlah bangga, jangan membusungkan dada. Derajat manusia di sisi Ilahi bukan karena hartanya Derajat manusia di sisi Ilahi bukan karena pintarnya Dari itu kau sadarlah kalau dari air hina   Dari itu kau sadarlah bahwa lemah tak berdaya”


 
Sahabat sekalian
            Kita semua ini tidak punya apa-apa, lahir dengan badan saja, apa ada bayi yang baru lahir langsung bawa tali sapi? Tidak ada. Makanya kita harus ingat siapa diri kita.
“Elingo siro menungso asal iro soko opo
Ngertio poro menungso asal iro barang kang ino
Sing ati –ati lan waspodo (ojo podho neko-neko)”.
           
            Hati-hati, orang yang memiliki sifat sombong, selalu merasa dirinya “wah”, maka ia akan terhalangi untuk masuk surga.
            “Tak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah (biji sawi) dari kesombongan ”.
            Apa saja ciri-ciri orang sombong?. Satu, merasa dirinya lebih dari orang lain. Dua, selalu ingin tampil beda supaya menjadi perhatian dan yang ketiga, pantang mengakui kekhilafan diri sendiri.


 
            Semoga kita semua tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang sombong. Dengan selalu memperbanyak berdzikir, mendekatkan diri kepada Allah dan menumbuhkan sifat tawadhu’ agar kita selalu mendapat lindungan dari Allah.
            “Santen duduh kelopo, cukup semanten atur kawula”


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar