SELAMAT DATANG DI BLOG B3 Baiti Bbytieh Blog

Minggu, 31 Mei 2015

DARWIS TERE LIYE's says in Facebook


DARWIS TERE LIYE
Disalin oleh: Baiti Rahmawati
Surabaya, Kamis 21 Mei 2015
Tere Liye’s Start Postings on Thursday, 14th of May 2015  


Minggu, 31 Mei 2015
Sabtu, 30 Mei 2015
1.      Jika dua orang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti ia harus bersama saat itu. tunggulah waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang0ornag yang bersabar. Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri untuk menjadi yang lebih baik, bukan melanggar banyak laranan, nilai-nilai agama. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar atau semakin memudar.
2.      Itu benar, terkadang bagi pasangan yang saling mencintai, kepergian salah satunya bisa berarti kehilangan separuh jiwa_ termasuk kehilangan separuh kesegaran fisik. (Tere Liye- novel “Ayahku Bukan Pembohong”)
3.      Orang-orang yang merindu, namun tetap menjaga kehormatan perasaanya, takut sekali berbuat dosa, memilih senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu memberikan khabar baik, boleh jadi doa-doanya menguntai tangga nada yang indah hingga ke langit. Kalaupun tidak dengan yang dirindukan, boleh jadi diganti degan yang lebih baik.
4.      Kadangkala kita sendiri yang merusak jalan cerita yang sudah berjalan baik. Kita rusak dengan tidak sabar, prasangka, terlalu sensitive dan sebagainya.
5.      Kita menunjukkan jati diri sejati kita saat kesulitan, saat beban hidup datng bertubi-tubi. Yang sejatinya pencuri akan terlihat tabiatnya. Pun sama, yang sejatinya penyabar akan terlihat rasa sabarnya. Yang sejatinya jujur akan terlihat semakin cemarlang kejujurannya.
6.      Bagi wanita, hal paling penting yang kokoh, kuat bukan fisiknya, tapi tapi hatinya. Tentu saja akan lebih baik jika fisiknya juga kuat.
Bagi laki-laki, hal yang paling penting tangguh, tegar juga bukan fisiknya, tapi rasa sabarnya. Pun tentu saja akan lebih baik jika fisiknya juga tangguh.
Jumat, 29 Mei 2015
1.      Sajak yang menetap
Harta datang dan pergi. Hari ini kaya, besok menjadi fakir. Tapi pastikan yang menetap adalah rasa cukup.
Kemudahan dan kesusahan silih berganti. Sekarang mudah, besok susah tak berkesudahan. Tapi pastikan yang menetap adalah ketabahan.
Kesempatanpun sifatnya kadang ada dan tiada. Kadang hadir, lebih banyak tidaknya. Tapi pastikan, yang menetap adalah keyakinan.
Terakhir.
Orang-orang juga datang dan pergi. Hari ini dipeluk erat dalam hati dalam hati besok sudah tidak peduli. Tapi pastikan, yanag menetap adalah kenangan penuh kebaikan.
Maka, apapun yang terjadi dalm hidup ini, kita bisa melewati dengan ringan kerana hidup sangat singkat. Jangan tertipu pada yang pergi tapi fokuslah pada yang menetap.
2.      Jika ada seseorang yang jatuh cinta. Maka lazimnya yang paling sibuk adalah teman baik orang itu. sibuk jadi tempat cerita, mendengarkan, berkeluh kesah, tempat galau tertumpah dan lain sebagainya.
3.      Sembilan dari sepuluh kecemasan muasalnya hanyalah imajinasi kita. (Tere Liye_Novel “Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah”)
4.      Tahukah kau?, untuk membuat seseorang menyadari apa yang dirasakannya, cara terbaik justru melalui hal-hal menyakitkan. Misalnya kau pergi. Saat kau pergi, seseorang baru akan merasa kehilangan dna dia mulai bisa menjelaskan apa yang sesungguhnya ia rasakan. (Tere Liye_ Novel “Sunset Bersama Rosie” )
5.      Belajarlah dari filosofi meludah. Semakin lebar membuka mulut semakin susah mengeluarkan ludah, tapi kalau kecil saja mulut terbuka semakin lancar melesatnya. Nah, di dunia ini terkadang ada yang seperti filosofi itu. semakin maksa, semakin ngaku suka dan sebagainya maka ia semakin menjauh tidak terjangkau. Jalani hidup dengan tulus, tidak berharap banyak maka akan lancar urusannya.
6.      Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan nasib, takdir atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita. Khawatir, cemas serta berbagai perangai lainnya. Jika berjodoh Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan terbaik. Termasuk “kebetulan-kebetulan” yang menakjubkan. (Tere Liye_Novel “Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah”)
7.      Selalu terus terang dan jujur meski itu kasar dan menyakitkan. (Tere_Liye, novel “Negeri Para Bedebah”)
8.      Jangan sampai kita tergelincir oleh gelar pendidikan yang susah payah kita dapatkan, juga gelar-gelar yang disematkan orang lain pada kita. Sekali rasa bangga, pamer, sombong mneyelinap hadir ketika gelar itu disebutkan, jatuh sudah pasal ujub dan riya.
Kamis, 28 Mei 2015
1.      Tiga hal tercepat jika ingin selalu lapanh hati:
a)      Ringan mendahulukan orang lain., bahkan dalam urusannaik angkot atau memberikan kursi di kereta yang sesak.
b)      Senantiasa merasa beruntung, bahkan dalam situasi buruk, tetap bersyukur bahwa situasi tidak lebih buruk lagi.
c)      Menjadi pemaaf, bahkan sebelum orang lain minta maaf. (Nasehat Orang Tua)
Rabu, 27 Mei 2015
1.      Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang mneimbun mimpi, sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta. (Tere Liye_novel “Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin”).
2.      Kebahagiaan adalah kesetiaan. Setia atas indahnya merasa cukup. Setia atas indahnya berbagi. Setia atas indahnya ketulusan berbuat baik. (Tere Liye_ novel “Moga Bunda Disayang Allah”)
3.      Bagi seorang laki-laki, ibu adalah cinta pertama dan sejati. Jadi berhentilah menggombali anak gadis orang.
Selasa, 26 Mei 2015
1.      Sajak “masa lalu”
Menoleh ke belakang agar tahu berapa jauh jarak perjalananku.
Mengenang sesuatu hanya agar aku ingat
Aku terus melangkah agar aku tak selalu mengeduk masa lalu
Semua agar aku paham tidak mengulang kesalahan, pun kebodohan diluar itu.
(jangan habiskan waktu mengingatnya, masa lalu adalah masa lalu. Ia tidak akan pernah menang karena ia telah tertinggal di belakang) titik.
2.      Ajarkan aku untuk selalu memiliki hati yang cantik. Tidak peduli meski orang-orang tidak pernah sekalipun meyadari kecantikan hati tersebut. (Tere Liye- Buku “Berjuta Rasanya” & “Sepotong Hati Yang Baru”)
Senin, 25 Mei 2015
1.      Sajak yang dilupakan anak muda:
Waktuà adalah ujian seberapa lama cinta bisa menunggu
Jarak à adalah seberapa jauh cinta bisa melewati perjalanan
Perbedaan à adalah ujian seberapa pandai cinta bisa saling memahami
Masalah à adalah ujian seberapa tangguh cinta bisa bertahan
Dan terakhir
Melepaskan à adalah ujian seberapa rindu cinta bisa kembali. Karena jika dia adlah cinta sejati, sungguh dia akan kembali dan kembali lagi ke tempat terbaiknya.
2.      Diamnya jauh lebih menyakitkan dari marahnya. Aku lebih baik dimarahi karena bertanya banyak hal dibandingkan dengan tatapan kosong. (Tere Liye- novel “Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin”)
3.      Tidak ada yang pergi dari hati, tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan. (Tere Liye_ novel “Rembulan Tenggelam Di Wajahmu”) 
4.      Definisi surplus-defisit baru:
Surplus adalah: kita memiliki sesuatu yang melebihi tampilan fisik kita. Pintar, cekatan, mandiri, kreatif, baik hati dan sebagainya.
Deficit adalah: hanya tampilan fisik saja yang keren, bergaya, berdandan, sisanya kosong.
Minggu, 24 Mei 2015
1.      Teman-teman terbaik sama seperti lagu favorit, diulang-ulang menyanyikan, selalu menyenangkan. Pun jika ada lagu-lagu baru lainnya, posisinya tetap tidak tergantikan.
2.      Sebenarnya, kita lebih sering jatuh cinta kepada orang yang membuat kita nyaman, plus lucu alias punya selera humor yang baik. Lantas kenapa kita menghabiskan waktu untuk terlihat tampan, cantik, imut, gagah dan sebagainya?. nyamamn itu datang dari akhlak (perilaku) yang baik, selera humor yang baik meuncul dari pengetahuan yang luas.
3.      Ada sesuatu yang jika memang sudah selesai, maka sudah demikianlah. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain menerimanya dengan lapang. Kita tidak bisa menyiram bunga yang sudah mati. Buat apa?, tidak akan tumbuh, tidak dapat berbunga. Lebih baik, bersiap menanam bunga berikutnya..
4.      Aku harus menyibukan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik. (Tere Liye_ novel “Sunset Bersama Rosie”).
5.      Ada seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. (Tere Liye_ buku “Sepotong Hati Yang Baru”)
6.      Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mnegaku dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas dan berbagai perangai lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan  jalan baiknya. (Tere Liye_ novel “Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah”)
7.      Orang kuat itu bukan berarti dia selalu kuat, tidak. Melainkan dia tahu sekali kapan harus berjuang habis-habisan, kapan harus siap tulus melepaskan.
8.      Waktu dan jarak tidak bisa mengalahkan persahabatan sejati. Justeru membuatnya semakin cemerlang. Beruntunglah jika kalian memiliki para sahabat.
9.      Tidak semua orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup sama bahagianya dnegan mereka, meski hanya mendapatkan pilihan kedua, ketiga atau bahkan keseratus-satu. (Tere Liye- buku “Berjuta Rasanya”).
10.  Nasehat atau saran yang baik itu kadang mahal sekali harganya. Bukan karena kita harus membayarnya mahal, banyak nasehat itu justeru gratis . menjadi mahal karena kita baru mau memahaminya, mendengarnya saat semua sudah terlanjur terjadi. (Tere Liye_ novel “Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah”)
Sabtu, 23 Mei 2015
1.      Hidup harus terus berlanjut, tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yang menjadi obat.
2.      Anak cewek itu harus gesit, tangguh, cekatan, rajin dan sifat yang lebih mendasar lainnya. Kalau cuma imut, lucu, menggemaskan, warna-warni, saya ras boneka Barbie juga punya sifat artificial seperti itu. jadilah anak cewek yang mandiri, punya cita-cita dan bisa diandalkan.
3.      Obat dari segala obat, manjur di atas manjur bagi penyakit hati apapun adalah “rasa syukur”. Cukup kecil saja dosisnya, sudah efektif mengobati sampai ke akarnya.
4.      Banyak orang merasa amat cemas kehilangan sesuatu atau seseorang yang sebenarnya menyakiti dan merusak dirinya sendiri. Tapi cuek dan santai saja melepaskan sesuatu atau seseorang yang sebenarnya setia dan selalu ada untuknya.
5.      Cinta bukan sekedar memaafkan, cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri, cinta adalah rasionalitas sempurna. Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau akan mudah membenarkana apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberi kesempatan
6.      Hari ini orang tua banting tulang nyari duit buat makan. Anak-anak justru banting pintu untuk beli Hp, pulsa, motor dan sejenisnya.
7.      Hidup ini memang tentang “menunggu”. Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan berhenti menunggu. (Tere Liye_ novel “Hujan”)
8.      Ada orang-orang yang boleh jadi sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Toh, dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya dnegan baik justru membawa kedamaian.
9.      Jangan menjelaskan sesuatu pada orang yang tidak membutuhkan penjelasan, jangankan didengar, pendapat kita justru akan didebat habis-habisan. Jangan habiskan waktu, tinggalkan. Lebih baik focus pada orang-orang yang mau mendengarkan dan memahami.
10.  Novel itu hanya ada di urutan ke-10, buku-buku yang harus dibaca. Di atasnya ada buku-buku lain. Jadi jangan habiskan waktu hanya membaca novel, meskiitu menyenangkan, menginspirasi dan sebagainya. pun tidak perlu memaksakan diri membelinya. Pinjam di perpustakaan, pinjam ke teman, baca naskah online (page ini). Sama saja.
Jumat, 22 Mei 2015
1.      Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis apalagi kau pamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya karena untuk menyugesti. Bertanya pada diri sendiri apa memang sesuka ini. (Tere Liye- novel “Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah”)
2.      Bukan ketika diomeli, dimarahi, dicereweti yang menyakitkan. Itu sih tandanya orang lain masih sayang. Yang lebih menyakitkan adalah: saat orang lain memutuskan sudah tidak peduli lagi. Ditegur tidak, disapa juga tidak, didiamkan saja, dianggap tidak ada.
3.      Hanya orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu. Meski sakit hati, menangis, marah-marah, sebal sekali, pada akhirnya bisa tulus melepaskan. Dia sudah berhasil menaklukkan diri sendiri.
4.      Orang-orang yang sibuk menuntut haknya, tapi melupakan kewajibannya, dijamin tidak akan bahagia. Di sesak pikirannya: oranglainlah yang selalu salah.
5.      Kita terkadang lebih sering berbohong kepada orang yang percaya dan sayang kepada kita (seperti orang tua). Tapi sebaliknya, kita selalu berkata jujur pada orang yang boleh jadi tidak peduli bahkan tidak bisa kita percaya.
6.      Siapa yang meletakkan cintanya hanya di mata, maka di sanalah awal dan akhir semua kisah.
Siapa yang meletakkan cintanya hanya di kaki dan tangan, maka juga hanya di sanalah termpat terjauh yang bisa digapai.
Tapi, barangsiapa meletakkan cintanya di hati, mematuhi aturan main dan senantiasa bersabar, maka di snalah semua kisah akan mekar bercahaya.
7.      Sahabat yang baik bagai tutup kaleng sarden, rapat menjaga aib dan rahasia kawan karibnya. Kedap udara. Dan berbeda dengan kaleng sarden, dia tidak akan pernah membukanya, atau bisa dibuka oleh siapapun.
Kamis, 21 mei 2015
1.      Jika menikah harus cukup harta benda dulu, maka orang tua kita tidak akan pernah menikah. Jika menikah harus menunggu siap dulu, maka tidak aka nada yang benar-benar siap untuk menikah.
2.      Hanya ada dua hal yang membuat anak muda tangguh memutuskan pergi sejauh mungkin ke ujung dunia. Satu karena kebencian teramat, dua karena rasa cinta yang sangat dalam.
3.      Jika kita menyukai seseorang, maka tidak otomatis seseorang itu juga mencintai kita. Ini bukan soal keadilan, hak asasi, apalagi soal mewujudkan perdamaian dunia. Tak semua cinta harus terbalas, lebih banyak yang bertepuk sebelah tangan.
4.      Tak semua ucapan orang lain harus didengarkan, terlibih jika hanya prasangka, kesimpulan apalagi penilaian sepihak dari orang yang tidak kenal dan memahami kita. Lebih baik focus dan terus memperbaiki diri. Jika mengganggu, ambil jalan aman dengan menjaga jarak atau dengan membangun benteng kokoh dari orang-orang ini. Dunia akan benar-benar gelap gulita jika semua ucapan dimasukkan hati.
5.      Sendiri bukan berarti tidak bahagia. Bersama juga tak berarti kesedihan. Momen, tempat dan caranyalah yang menentukan. Bukan sekedar soal sendiri atau bersamanya.
6.      Jika orang lain memilih melupakan kita, maka itu masalah dia. Nah ketika kita yang melupakan, maka itu sungguh masalah kita.
7.      “Tapi” adalah kosa kata milik para pengeluh, tidak pandai bersyukur, merasa kurang, suka berdebat dan ratusan sifat buruk lainnya.
8.      Nabi pernah berwasiat: berteman dengan penjual minyak wangi, mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan berteman dengan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.
9.      Tidak apa sering skait hatim, dilupakan, ditinggalkan. Banyak orang besar lahir dari sakit hati. Tidak masalah sering dihina, dicaci.banyak orang mulia lahir dari seluruh penghinaan dan cacian. Pastikan saja kita selalu bergerak.
10.  Sebanyak apapun kota/Negara yang pernah kita kunjungi, maka ada yang lebih banyak lagi, sebanyak apapun gunung yang pernah kita daki, maka aka nada yang lebih banyak lagi. Kadang, saat kita asyik memberiatahu “catatan hebat” kepada khalayak (apapun alasan kita melakukannya), ada orang dnegan tampilan bersahaja, mengangguk memperhatikan, tidak banyak komentar_ padahal orang ini berkali lipat melihat banyak tempat. Cobalah mengalami kejadian ini secara langsung. Saat akhirnya kita tahu dan menyadarinya.
11.  20 tahun dari sekarang, saat kita membaca lagi semua yang pernah kita tulis di media sosial, maka apakah kita akan bangga melihatnya? Atau tertawa?, ataukah malu?, atau menyesal?. Rumus: 20 tahun dari sekarang ini snagat brillian dalam segala urusan untuk menjaga kita terus berusaha menjadi lebih baik.
12.  Kita tidak akan pernah mengerti hakikat memiliki, jika terlalu ingin memilikinya. Justeru kita akan mengerti hakikatnya saat kita melepaskannya. (Tere Liye, novel “Sunset Bersama Rosie”).
Rabu, 20 mei 2015
4.      Mencintai dalam diam adalah seperti menari takjim sendirian di antara kabut pagi di sebuah padang rumput megah dan indah. Dan meski tak tersampaikan, tak terucapkan demi menjaga kehormatan perasaan, kita selalu tahu itu sungguh tetap sebuah tarian cinta. Semoga besok lusa bisa menari bersama dalam ikatan yang direstui agama, dicatat oleh Negara.
5.      Jangan berkecil hati jika orang lain hanya mengingat ketika butuh pertolongan dan cuek bebek ketika tak butuh, seolah tak kenal. Karena dengan demikian, sebenarnya kita diangap seorang yang treamat enting dalam hidupnya.
6.      Wanita itu selalu butuh kepastian. Itulah kenapa mesti dikatakan berkali-kali, ie masih pula bertanya lagi, lagi dna lagi, memstikan. Tidak selalu begitu, tapi nasehat lama ini mungkin bermanfaat untuk memahaminya.
7.      Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin, ia membiarkan dirinya jatuh begitu saja, tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Ini berarti bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup haru mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian sedih dan menyakitkan. (Tere Liye_novel “Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin”).
8.      Dikatakan atau tidak, itu tetap cinta. Tidaka kan berkurang walau sehelai nilainya.
9.      Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu, buat apa dilawan?, dilupakan?, itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kidah itu. berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. (Tere Liye_ novel “Rindu”).
10.  Hidup ini bukan computer, yang bisa kita CTRL+Z, undo, undo atau reset, reset begitu saja semua perasaan yang terjadi. Maka berhati-hatilah dalam urusan menginstal perasaan.
Selasa, 19 mei 2015
1.      Untuk orang-orang yang pernah menyakiti kita, hargailah hal-hal baik yang pernah mereka lakukan. Untuk yang pernah menghianati kita, kenanglah hal-hal jujur  yang pernah mereka perbuat dna untuk ornag-orang yang telah meninggalkan dan melupakan kita, ingatlah hal-hal baik yang pernah merka berikan. Dengan demikian semoga kita dapat berdamai dengan diri sendiri.
2.      Tidak perlu terburu-buru. Apalagi dalam urusan perasaan. Karena jikalau itu memang special, menunggu lama sekalipun itu tetap berharga. Tidak perlu cemas apalagi takut. Karena jikalau itu memang sejati, kita tidaka kan cemas walau sesenti, sejauh apapun pergi, ia akan kembali.
3.      Hanya orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu. Meski sakit hati, menangis, marah-marah, sebal. Sekali pada akhirnya bisa tulus melepaskan, dia sudah berhasil menaklukkan diri sendiri.
4.      “Lepaskanlah”. Maka esok lusa, jika ia adalah cinta sejatimu, ia akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat tercipta untuk kita. Jika ia tidak kembali, sederhana saja: “Ia bukan cinta sejatimu”.
5.      Jika harapan dan keinginan memiliki belum tergapai, belum terwujud maka teruslah memperbaiki diri sendiri, sebukkan diri dengan belajar. Sekali kau bisa mengendalikan harapan dan keinginan memiliki, maka sebesar apapun wujud kehilangan, kau akan siap menghadapinya. Jikapun akhirnya tidak memiliki, besok lusa kau akan memperoleh penggnati yang lebih baik. (Tere Liye_ novel “Rindu”).
6.      Pengungsi adalah orang yang mencari pertolongan, mereka bukan pelaku kejahatan, koruptor apalagi pembawa wabah penyakit. Mereka terpaksa meninggalkan tanah kelahiran untuk mencari kesempatan hidup lebih baik. Bagaimana jika esok kita yang harus mengungsi?, diusir ketika hendak mencari pertolongan?, diusir di setiap Negara yang hendak didatangi?. Kalau saya yang punya negeri ini, lebih baik saya menampung sementara pengungsi Rohingya, ditukar dengan ribuan koruptor. Mereka masuk ke daratan Indonesia, ribuan koruptor Indonesia dinaikkan ke atas perahu mereka, suruh pergi.
7.      Jika demikian dalamnya kamu mencintainya, maka menangislah sendiri. Jangan membuatnya menangis karenamu. (kelimat pakde Jet Li di salah satu film)
8.      Tidak masalah pura-pura kuat menghadapi hidup ini, dijalani dengan terus membujuk hati bahwa kita kuat. Maka, semoga kemudian setelah waktu terus berjalan, ternyata kita terus bisa survive (bertahan), kita akhirnya sungguh kuat.
9.      Sabar pada orang lain adalah batu permata, tapi sabar terhadap diri sendiri adalah batu permata terindah. (Nasehat orang tua dulu)
10.  Tidak ada kehilangan yang paling menyedihkan di dunia ini selain kehilangan kejujuran, harga diri dan martabat.
Senin 18 mei 2015
1.      Bila pintu kebahagiaan tertutup maka pintu lainnya terbuka. Seringkali kita terlalu lama beada di depan pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lainnya yang terbuka. (Hellen Keller)
2.      Menunggu bukan pekerjaan sabar atau tidak sabar. Menunggu adalah pekerjaan bermanfaat atau tidak bermanfaat. Menunggu bukan pekerjaan setia atau tidak setia. Menunggu adalah pekerjaan awal dan akhir prosesnya. Siapa yang mengerti, akan berakhir dengan pribadi yang lebih baik, meskipun yang dia tunggu tidak pernah datang kembali.
3.      Orang bawa bantal, belum tentu masu tidur. Orang bawa handuk belum tentu akan mandi dan orang yang bawa piring belum tentu akan makan. (Jangan GR)
4.      Nasehat seorang guru: semakin dalam sebuah sungai, permukaannya akan terlihat tenang, tidak beriak walau se-mili. Tapi janagn coba-coba loncat ke dalamnya, kita bisa terkejut dengan betapa dalam dasarnya. Sebaliknya, semakin dangkal sebuah sungai, aitnya mengalir deras, berisik, bergemuruh, terpercik kemana-mana. Tapi dangkal saja, Cuma sebetis kaki, langsung terlihat dasarnya.
Minggu, 17 mei 2015
1.      Rumus matematika baru: laki-laki serius + perempuan serius = pernikahan.
Laki-laki serius + perempuan main-main = digantung kaya jemuran.
Laki-laki main-main + perempuan serius = menunggu tak bosan-bosan.
Laki-laki main-main + perempuan main-main = pacaran.
2.      Jika kau merasa bahagia dan sakit di waktu yang sama. Merasa yakin dan ragu dalam satu hela nafas. Merasa senang sekaligus cemas menunggu hari esok. Tak pelak lagi, kau sedang jatuh cinta. (Tere Liye_ novel “Hujan”)
Sabtu, 16 mei 2015
1.      Sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi sushu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya. Maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara, keras, kokoh dan mahal harganya.
Jumat, 15 mei 2015
1)      Rasa sakit hati itu indah. Setidaknya patah hati memberikan sensasi bahwa kita memang masih hidup. Hanya batu atau kerikil yang tidak skait hati. (Tere Liye_ buku, “Berjuta rasanya” dan “Sepotong Hati Yang Baru”)
2)      Dan saat pintu hati itu terlalu dibuka padahal belum saatnya, maka tunas-tunas perasaanmu tak bisa kau pangkas lagi. Semakin kau tikam, dia tumbuh dua kali lipatnya, semakin kau injak, helai daun barunya semakin banyak.. (Tere Liye_ Novel, “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin”)
Kamis, 14 mei 2015
1.      Menunggu seseorang yang ternyata tidak menunggu kita, itu smaa saja menunggu kereta lewat di halte bus.
2.      Tidak ada kabar adalah kabar, yaitu kabar: tidak ada kabar. Tidak ada kepastian juga adalah kepastian, yaitu kepastia: tidak ada kepastian. (Tere Liye_ novel, “Hujan”. Oktober 2015)
3.      Ada tiga cara belajar: 1). Refleksi: memikirkan banyak hal menyelami kedalaman pemikiran, nasehat-nasehat. Ini cara paling luhur. 2). Imitasi: mencontoh orang lain, meniru, ambil yang baik, buang yang jelek. Ini cara yang paling mudah. 3). Pengalaman: denagn melewatinya, mersakan pahit-getir, susah payah. Ini adalah cara yang paling menyakitkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar