DARWIS TERE LIYE
Disalin oleh: Baiti Rahmawati
Surabaya, Kamis 21 Mei 2015
Tere Liye’s Start Postings on Thursday, 14th of May
2015
Minggu, 31 Mei 2015
Sabtu, 30 Mei 2015
1.
Jika
dua orang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti ia harus
bersama saat itu. tunggulah waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap,
maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang0ornag yang
bersabar. Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri untuk menjadi
yang lebih baik, bukan melanggar banyak laranan, nilai-nilai agama. Waktu dan
jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar atau
semakin memudar.
2.
Itu
benar, terkadang bagi pasangan yang saling mencintai, kepergian salah satunya
bisa berarti kehilangan separuh jiwa_ termasuk kehilangan separuh kesegaran
fisik. (Tere Liye- novel “Ayahku Bukan Pembohong”)
3.
Orang-orang
yang merindu, namun tetap menjaga kehormatan perasaanya, takut sekali berbuat
dosa, memilih senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu memberikan khabar
baik, boleh jadi doa-doanya menguntai tangga nada yang indah hingga ke langit.
Kalaupun tidak dengan yang dirindukan, boleh jadi diganti degan yang lebih
baik.
4.
Kadangkala
kita sendiri yang merusak jalan cerita yang sudah berjalan baik. Kita rusak
dengan tidak sabar, prasangka, terlalu sensitive dan sebagainya.
5.
Kita
menunjukkan jati diri sejati kita saat kesulitan, saat beban hidup datng
bertubi-tubi. Yang sejatinya pencuri akan terlihat tabiatnya. Pun sama, yang
sejatinya penyabar akan terlihat rasa sabarnya. Yang sejatinya jujur akan
terlihat semakin cemarlang kejujurannya.
6.
Bagi
wanita, hal paling penting yang kokoh, kuat bukan fisiknya, tapi tapi hatinya.
Tentu saja akan lebih baik jika fisiknya juga kuat.
Bagi laki-laki, hal yang paling penting tangguh, tegar juga bukan
fisiknya, tapi rasa sabarnya. Pun tentu saja akan lebih baik jika fisiknya juga
tangguh.
Jumat, 29 Mei 2015
1.
Sajak
yang menetap
Harta datang dan pergi. Hari ini kaya, besok menjadi fakir. Tapi
pastikan yang menetap adalah rasa cukup.
Kemudahan dan kesusahan silih berganti. Sekarang mudah, besok susah
tak berkesudahan. Tapi pastikan yang menetap adalah ketabahan.
Kesempatanpun sifatnya kadang ada dan tiada. Kadang hadir, lebih
banyak tidaknya. Tapi pastikan, yang menetap adalah keyakinan.
Terakhir.
Orang-orang juga datang dan pergi. Hari ini dipeluk erat dalam hati
dalam hati besok sudah tidak peduli. Tapi pastikan, yanag menetap adalah
kenangan penuh kebaikan.
Maka, apapun yang terjadi dalm hidup ini, kita bisa melewati dengan
ringan kerana hidup sangat singkat. Jangan tertipu pada yang pergi tapi
fokuslah pada yang menetap.
2.
Jika
ada seseorang yang jatuh cinta. Maka lazimnya yang paling sibuk adalah teman
baik orang itu. sibuk jadi tempat cerita, mendengarkan, berkeluh kesah, tempat
galau tertumpah dan lain sebagainya.
3.
Sembilan
dari sepuluh kecemasan muasalnya hanyalah imajinasi kita. (Tere Liye_Novel
“Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah”)
4.
Tahukah
kau?, untuk membuat seseorang menyadari apa yang dirasakannya, cara terbaik
justru melalui hal-hal menyakitkan. Misalnya kau pergi. Saat kau pergi, seseorang
baru akan merasa kehilangan dna dia mulai bisa menjelaskan apa yang
sesungguhnya ia rasakan. (Tere Liye_ Novel “Sunset Bersama Rosie” )
5.
Belajarlah
dari filosofi meludah. Semakin lebar membuka mulut semakin susah mengeluarkan
ludah, tapi kalau kecil saja mulut terbuka semakin lancar melesatnya. Nah, di
dunia ini terkadang ada yang seperti filosofi itu. semakin maksa, semakin ngaku
suka dan sebagainya maka ia semakin menjauh tidak terjangkau. Jalani hidup
dengan tulus, tidak berharap banyak maka akan lancar urusannya.
6.
Cinta
sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan nasib, takdir atau apalah
sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta
justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita. Khawatir, cemas serta
berbagai perangai lainnya. Jika berjodoh Tuhan sendiri yang akan memberikan
jalan terbaik. Termasuk “kebetulan-kebetulan” yang menakjubkan. (Tere
Liye_Novel “Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah”)
7.
Selalu
terus terang dan jujur meski itu kasar dan menyakitkan. (Tere_Liye, novel
“Negeri Para Bedebah”)
8.
Jangan
sampai kita tergelincir oleh gelar pendidikan yang susah payah kita dapatkan,
juga gelar-gelar yang disematkan orang lain pada kita. Sekali rasa bangga,
pamer, sombong mneyelinap hadir ketika gelar itu disebutkan, jatuh sudah pasal
ujub dan riya.
Kamis, 28 Mei 2015
1.
Tiga
hal tercepat jika ingin selalu lapanh hati:
a)
Ringan
mendahulukan orang lain., bahkan dalam urusannaik angkot atau memberikan kursi
di kereta yang sesak.
b)
Senantiasa
merasa beruntung, bahkan dalam situasi buruk, tetap bersyukur bahwa situasi
tidak lebih buruk lagi.
c)
Menjadi
pemaaf, bahkan sebelum orang lain minta maaf. (Nasehat Orang Tua)
Rabu, 27 Mei 2015
1.
Orang
yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk
merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap.
Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang mneimbun mimpi, sehingga
suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang
dusta. (Tere Liye_novel “Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin”).
2.
Kebahagiaan
adalah kesetiaan. Setia atas indahnya merasa cukup. Setia atas indahnya
berbagi. Setia atas indahnya ketulusan berbuat baik. (Tere Liye_ novel “Moga
Bunda Disayang Allah”)
3.
Bagi
seorang laki-laki, ibu adalah cinta pertama dan sejati. Jadi berhentilah
menggombali anak gadis orang.
Selasa, 26 Mei 2015
1.
Sajak
“masa lalu”
Menoleh ke belakang agar tahu berapa jauh jarak perjalananku.
Mengenang sesuatu hanya agar aku ingat
Aku terus melangkah agar aku tak selalu mengeduk masa lalu
Semua agar aku paham tidak mengulang kesalahan, pun kebodohan
diluar itu.
(jangan habiskan waktu mengingatnya, masa lalu adalah masa lalu. Ia
tidak akan pernah menang karena ia telah tertinggal di belakang) titik.
2.
Ajarkan
aku untuk selalu memiliki hati yang cantik. Tidak peduli meski orang-orang
tidak pernah sekalipun meyadari kecantikan hati tersebut. (Tere Liye- Buku
“Berjuta Rasanya” & “Sepotong Hati Yang Baru”)
Senin, 25 Mei 2015
1.
Sajak
yang dilupakan anak muda:
Waktuà adalah ujian seberapa lama cinta bisa menunggu
Jarak
à
adalah seberapa jauh cinta bisa melewati perjalanan
Perbedaan
à
adalah ujian seberapa pandai cinta bisa saling memahami
Masalah
à
adalah ujian seberapa tangguh cinta bisa bertahan
Dan
terakhir
Melepaskan
à
adalah ujian seberapa rindu cinta bisa kembali. Karena jika dia adlah cinta
sejati, sungguh dia akan kembali dan kembali lagi ke tempat terbaiknya.
2.
Diamnya
jauh lebih menyakitkan dari marahnya. Aku lebih baik dimarahi karena bertanya
banyak hal dibandingkan dengan tatapan kosong. (Tere Liye- novel “Daun Yang
Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin”)
3.
Tidak
ada yang pergi dari hati, tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan. (Tere
Liye_ novel “Rembulan Tenggelam Di Wajahmu”)
4.
Definisi
surplus-defisit baru:
Surplus
adalah: kita memiliki sesuatu yang melebihi tampilan fisik kita. Pintar,
cekatan, mandiri, kreatif, baik hati dan sebagainya.
Deficit
adalah: hanya tampilan fisik saja yang keren, bergaya, berdandan, sisanya
kosong.
Minggu, 24 Mei 2015
1.
Teman-teman
terbaik sama seperti lagu favorit, diulang-ulang menyanyikan, selalu
menyenangkan. Pun jika ada lagu-lagu baru lainnya, posisinya tetap tidak
tergantikan.
2.
Sebenarnya,
kita lebih sering jatuh cinta kepada orang yang membuat kita nyaman, plus lucu
alias punya selera humor yang baik. Lantas kenapa kita menghabiskan waktu untuk
terlihat tampan, cantik, imut, gagah dan sebagainya?. nyamamn itu datang dari
akhlak (perilaku) yang baik, selera humor yang baik meuncul dari pengetahuan
yang luas.
3.
Ada
sesuatu yang jika memang sudah selesai, maka sudah demikianlah. Tidak ada lagi
yang bisa dilakukan selain menerimanya dengan lapang. Kita tidak bisa menyiram
bunga yang sudah mati. Buat apa?, tidak akan tumbuh, tidak dapat berbunga.
Lebih baik, bersiap menanam bunga berikutnya..
4.
Aku
harus menyibukan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul.
Ya Tuhan, berat sekali melakukannya. Sungguh berat, karena itu berarti aku
harus menikam hatiku setiap detik. (Tere Liye_ novel “Sunset Bersama Rosie”).
5.
Ada
seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong
hatimu. (Tere Liye_ buku “Sepotong Hati Yang Baru”)
6.
Cinta
sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir atau apalah
sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mnegaku dirundung cinta justru
sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas dan berbagai
perangai lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan
sendiri yang akan memberikan jalan
baiknya. (Tere Liye_ novel “Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah”)
7.
Orang
kuat itu bukan berarti dia selalu kuat, tidak. Melainkan dia tahu sekali kapan
harus berjuang habis-habisan, kapan harus siap tulus melepaskan.
8.
Waktu
dan jarak tidak bisa mengalahkan persahabatan sejati. Justeru membuatnya
semakin cemerlang. Beruntunglah jika kalian memiliki para sahabat.
9.
Tidak
semua orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup
sama bahagianya dnegan mereka, meski hanya mendapatkan pilihan kedua, ketiga
atau bahkan keseratus-satu. (Tere Liye- buku “Berjuta Rasanya”).
10.
Nasehat
atau saran yang baik itu kadang mahal sekali harganya. Bukan karena kita harus
membayarnya mahal, banyak nasehat itu justeru gratis . menjadi mahal karena
kita baru mau memahaminya, mendengarnya saat semua sudah terlanjur terjadi.
(Tere Liye_ novel “Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah”)
Sabtu, 23 Mei 2015
1.
Hidup
harus terus berlanjut, tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan,
biar waktu yang menjadi obat.
2.
Anak
cewek itu harus gesit, tangguh, cekatan, rajin dan sifat yang lebih mendasar
lainnya. Kalau cuma imut, lucu, menggemaskan, warna-warni, saya ras boneka
Barbie juga punya sifat artificial seperti itu. jadilah anak cewek yang
mandiri, punya cita-cita dan bisa diandalkan.
3.
Obat
dari segala obat, manjur di atas manjur bagi penyakit hati apapun adalah “rasa
syukur”. Cukup kecil saja dosisnya, sudah efektif mengobati sampai ke akarnya.
4.
Banyak
orang merasa amat cemas kehilangan sesuatu atau seseorang yang sebenarnya
menyakiti dan merusak dirinya sendiri. Tapi cuek dan santai saja melepaskan
sesuatu atau seseorang yang sebenarnya setia dan selalu ada untuknya.
5.
Cinta
bukan sekedar memaafkan, cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta
adalah harga diri, cinta adalah rasionalitas sempurna. Jika kau memahami cinta
adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh
penjelasan maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau akan
mudah membenarkana apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberi
kesempatan
6.
Hari
ini orang tua banting tulang nyari duit buat makan. Anak-anak justru banting
pintu untuk beli Hp, pulsa, motor dan sejenisnya.
7.
Hidup
ini memang tentang “menunggu”. Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan
berhenti menunggu. (Tere Liye_ novel “Hujan”)
8.
Ada
orang-orang yang boleh jadi sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi
tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap
di hati, diterima dengan lapang. Toh, dunia ini selalu ada misteri yang tidak
bisa dijelaskan. Menerimanya dnegan baik justru membawa kedamaian.
9.
Jangan
menjelaskan sesuatu pada orang yang tidak membutuhkan penjelasan, jangankan
didengar, pendapat kita justru akan didebat habis-habisan. Jangan habiskan
waktu, tinggalkan. Lebih baik focus pada orang-orang yang mau mendengarkan dan
memahami.
10.
Novel
itu hanya ada di urutan ke-10, buku-buku yang harus dibaca. Di atasnya ada
buku-buku lain. Jadi jangan habiskan waktu hanya membaca novel, meskiitu
menyenangkan, menginspirasi dan sebagainya. pun tidak perlu memaksakan diri
membelinya. Pinjam di perpustakaan, pinjam ke teman, baca naskah online (page
ini). Sama saja.
Jumat, 22 Mei 2015
1.
Sejatinya,
rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis apalagi kau pamer-pamerkan. Semakin
sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita
mengatakannya karena untuk menyugesti. Bertanya pada diri sendiri apa memang
sesuka ini. (Tere Liye- novel “Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah”)
2.
Bukan
ketika diomeli, dimarahi, dicereweti yang menyakitkan. Itu sih tandanya orang
lain masih sayang. Yang lebih menyakitkan adalah: saat orang lain memutuskan
sudah tidak peduli lagi. Ditegur tidak, disapa juga tidak, didiamkan saja,
dianggap tidak ada.
3.
Hanya
orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu. Meski sakit hati, menangis,
marah-marah, sebal sekali, pada akhirnya bisa tulus melepaskan. Dia sudah
berhasil menaklukkan diri sendiri.
4.
Orang-orang
yang sibuk menuntut haknya, tapi melupakan kewajibannya, dijamin tidak akan
bahagia. Di sesak pikirannya: oranglainlah yang selalu salah.
5.
Kita
terkadang lebih sering berbohong kepada orang yang percaya dan sayang kepada
kita (seperti orang tua). Tapi sebaliknya, kita selalu berkata jujur pada orang
yang boleh jadi tidak peduli bahkan tidak bisa kita percaya.
6.
Siapa
yang meletakkan cintanya hanya di mata, maka di sanalah awal dan akhir semua
kisah.
Siapa yang meletakkan cintanya hanya di kaki dan tangan, maka juga
hanya di sanalah termpat terjauh yang bisa digapai.
Tapi, barangsiapa meletakkan cintanya di hati, mematuhi aturan main
dan senantiasa bersabar, maka di snalah semua kisah akan mekar bercahaya.
7.
Sahabat
yang baik bagai tutup kaleng sarden, rapat menjaga aib dan rahasia kawan
karibnya. Kedap udara. Dan berbeda dengan kaleng sarden, dia tidak akan pernah
membukanya, atau bisa dibuka oleh siapapun.
Kamis, 21 mei 2015
1.
Jika
menikah harus cukup harta benda dulu, maka orang tua kita tidak akan pernah
menikah. Jika menikah harus menunggu siap dulu, maka tidak aka nada yang
benar-benar siap untuk menikah.
2.
Hanya
ada dua hal yang membuat anak muda tangguh memutuskan pergi sejauh mungkin ke
ujung dunia. Satu karena kebencian teramat, dua karena rasa cinta yang sangat
dalam.
3.
Jika
kita menyukai seseorang, maka tidak otomatis seseorang itu juga mencintai kita.
Ini bukan soal keadilan, hak asasi, apalagi soal mewujudkan perdamaian dunia.
Tak semua cinta harus terbalas, lebih banyak yang bertepuk sebelah tangan.
4.
Tak
semua ucapan orang lain harus didengarkan, terlibih jika hanya prasangka,
kesimpulan apalagi penilaian sepihak dari orang yang tidak kenal dan memahami
kita. Lebih baik focus dan terus memperbaiki diri. Jika mengganggu, ambil jalan
aman dengan menjaga jarak atau dengan membangun benteng kokoh dari orang-orang
ini. Dunia akan benar-benar gelap gulita jika semua ucapan dimasukkan hati.
5.
Sendiri
bukan berarti tidak bahagia. Bersama juga tak berarti kesedihan. Momen, tempat
dan caranyalah yang menentukan. Bukan sekedar soal sendiri atau bersamanya.
6.
Jika
orang lain memilih melupakan kita, maka itu masalah dia. Nah ketika kita yang
melupakan, maka itu sungguh masalah kita.
7.
“Tapi”
adalah kosa kata milik para pengeluh, tidak pandai bersyukur, merasa kurang,
suka berdebat dan ratusan sifat buruk lainnya.
8.
Nabi
pernah berwasiat: berteman dengan penjual minyak wangi, mungkin akan memberimu
minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak
engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan berteman dengan pandai
besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau
tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.
9.
Tidak
apa sering skait hatim, dilupakan, ditinggalkan. Banyak orang besar lahir dari
sakit hati. Tidak masalah sering dihina, dicaci.banyak orang mulia lahir dari
seluruh penghinaan dan cacian. Pastikan saja kita selalu bergerak.
10.
Sebanyak
apapun kota/Negara yang pernah kita kunjungi, maka ada yang lebih banyak lagi,
sebanyak apapun gunung yang pernah kita daki, maka aka nada yang lebih banyak
lagi. Kadang, saat kita asyik memberiatahu “catatan hebat” kepada khalayak
(apapun alasan kita melakukannya), ada orang dnegan tampilan bersahaja,
mengangguk memperhatikan, tidak banyak komentar_ padahal orang ini berkali
lipat melihat banyak tempat. Cobalah mengalami kejadian ini secara langsung.
Saat akhirnya kita tahu dan menyadarinya.
11.
20
tahun dari sekarang, saat kita membaca lagi semua yang pernah kita tulis di
media sosial, maka apakah kita akan bangga melihatnya? Atau tertawa?, ataukah
malu?, atau menyesal?. Rumus: 20 tahun dari sekarang ini snagat brillian dalam
segala urusan untuk menjaga kita terus berusaha menjadi lebih baik.
12.
Kita
tidak akan pernah mengerti hakikat memiliki, jika terlalu ingin memilikinya.
Justeru kita akan mengerti hakikatnya saat kita melepaskannya. (Tere Liye,
novel “Sunset Bersama Rosie”).
Rabu, 20 mei 2015
4.
Mencintai
dalam diam adalah seperti menari takjim sendirian di antara kabut pagi di
sebuah padang rumput megah dan indah. Dan meski tak tersampaikan, tak
terucapkan demi menjaga kehormatan perasaan, kita selalu tahu itu sungguh tetap
sebuah tarian cinta. Semoga besok lusa bisa menari bersama dalam ikatan yang
direstui agama, dicatat oleh Negara.
5.
Jangan
berkecil hati jika orang lain hanya mengingat ketika butuh pertolongan dan cuek
bebek ketika tak butuh, seolah tak kenal. Karena dengan demikian, sebenarnya
kita diangap seorang yang treamat enting dalam hidupnya.
6.
Wanita
itu selalu butuh kepastian. Itulah kenapa mesti dikatakan berkali-kali, ie
masih pula bertanya lagi, lagi dna lagi, memstikan. Tidak selalu begitu, tapi
nasehat lama ini mungkin bermanfaat untuk memahaminya.
7.
Daun
yang jatuh tidak pernah membenci angin, ia membiarkan dirinya jatuh begitu
saja, tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Ini berarti bahwa hidup harus
menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup haru mengerti, pengertian yang
benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa
penerimaan, pengertian dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat
kejadian sedih dan menyakitkan. (Tere Liye_novel “Daun Yang Jatuh Tidak Pernah
Membenci Angin”).
8.
Dikatakan
atau tidak, itu tetap cinta. Tidaka kan berkurang walau sehelai nilainya.
9.
Cara
terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah
dengan damai menerima masa lalumu, buat apa dilawan?, dilupakan?, itu sudah
menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kidah itu. berikan dia tempat terbaik
dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. (Tere Liye_ novel “Rindu”).
10.
Hidup
ini bukan computer, yang bisa kita CTRL+Z, undo, undo atau reset, reset begitu
saja semua perasaan yang terjadi. Maka berhati-hatilah dalam urusan menginstal
perasaan.
Selasa, 19 mei 2015
1.
Untuk
orang-orang yang pernah menyakiti kita, hargailah hal-hal baik yang pernah
mereka lakukan. Untuk yang pernah menghianati kita, kenanglah hal-hal
jujur yang pernah mereka perbuat dna
untuk ornag-orang yang telah meninggalkan dan melupakan kita, ingatlah hal-hal
baik yang pernah merka berikan. Dengan demikian semoga kita dapat berdamai
dengan diri sendiri.
2.
Tidak
perlu terburu-buru. Apalagi dalam urusan perasaan. Karena jikalau itu memang
special, menunggu lama sekalipun itu tetap berharga. Tidak perlu cemas apalagi
takut. Karena jikalau itu memang sejati, kita tidaka kan cemas walau sesenti,
sejauh apapun pergi, ia akan kembali.
3.
Hanya
orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu. Meski sakit hati, menangis,
marah-marah, sebal. Sekali pada akhirnya bisa tulus melepaskan, dia sudah berhasil
menaklukkan diri sendiri.
4.
“Lepaskanlah”.
Maka esok lusa, jika ia adalah cinta sejatimu, ia akan kembali dengan cara
mengagumkan. Ada saja takdir hebat tercipta untuk kita. Jika ia tidak kembali,
sederhana saja: “Ia bukan cinta sejatimu”.
5.
Jika
harapan dan keinginan memiliki belum tergapai, belum terwujud maka teruslah
memperbaiki diri sendiri, sebukkan diri dengan belajar. Sekali kau bisa
mengendalikan harapan dan keinginan memiliki, maka sebesar apapun wujud
kehilangan, kau akan siap menghadapinya. Jikapun akhirnya tidak memiliki, besok
lusa kau akan memperoleh penggnati yang lebih baik. (Tere Liye_ novel “Rindu”).
6.
Pengungsi
adalah orang yang mencari pertolongan, mereka bukan pelaku kejahatan, koruptor
apalagi pembawa wabah penyakit. Mereka terpaksa meninggalkan tanah kelahiran
untuk mencari kesempatan hidup lebih baik. Bagaimana jika esok kita yang harus
mengungsi?, diusir ketika hendak mencari pertolongan?, diusir di setiap Negara
yang hendak didatangi?. Kalau saya yang punya negeri ini, lebih baik saya
menampung sementara pengungsi Rohingya, ditukar dengan ribuan koruptor. Mereka
masuk ke daratan Indonesia, ribuan koruptor Indonesia dinaikkan ke atas perahu
mereka, suruh pergi.
7.
Jika
demikian dalamnya kamu mencintainya, maka menangislah sendiri. Jangan
membuatnya menangis karenamu. (kelimat pakde Jet Li di salah satu film)
8.
Tidak
masalah pura-pura kuat menghadapi hidup ini, dijalani dengan terus membujuk
hati bahwa kita kuat. Maka, semoga kemudian setelah waktu terus berjalan,
ternyata kita terus bisa survive (bertahan), kita akhirnya sungguh kuat.
9.
Sabar
pada orang lain adalah batu permata, tapi sabar terhadap diri sendiri adalah
batu permata terindah. (Nasehat orang tua dulu)
10.
Tidak
ada kehilangan yang paling menyedihkan di dunia ini selain kehilangan kejujuran,
harga diri dan martabat.
Senin 18 mei 2015
1.
Bila
pintu kebahagiaan tertutup maka pintu lainnya terbuka. Seringkali kita terlalu
lama beada di depan pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lainnya
yang terbuka. (Hellen Keller)
2.
Menunggu
bukan pekerjaan sabar atau tidak sabar. Menunggu adalah pekerjaan bermanfaat
atau tidak bermanfaat. Menunggu bukan pekerjaan setia atau tidak setia.
Menunggu adalah pekerjaan awal dan akhir prosesnya. Siapa yang mengerti, akan
berakhir dengan pribadi yang lebih baik, meskipun yang dia tunggu tidak pernah
datang kembali.
3.
Orang
bawa bantal, belum tentu masu tidur. Orang bawa handuk belum tentu akan mandi
dan orang yang bawa piring belum tentu akan makan. (Jangan GR)
4.
Nasehat
seorang guru: semakin dalam sebuah sungai, permukaannya akan terlihat tenang,
tidak beriak walau se-mili. Tapi janagn coba-coba loncat ke dalamnya, kita bisa
terkejut dengan betapa dalam dasarnya. Sebaliknya, semakin dangkal sebuah
sungai, aitnya mengalir deras, berisik, bergemuruh, terpercik kemana-mana. Tapi
dangkal saja, Cuma sebetis kaki, langsung terlihat dasarnya.
Minggu, 17 mei 2015
1.
Rumus
matematika baru: laki-laki serius + perempuan serius = pernikahan.
Laki-laki serius + perempuan main-main = digantung kaya jemuran.
Laki-laki main-main + perempuan serius = menunggu tak bosan-bosan.
Laki-laki main-main + perempuan main-main = pacaran.
2.
Jika
kau merasa bahagia dan sakit di waktu yang sama. Merasa yakin dan ragu dalam
satu hela nafas. Merasa senang sekaligus cemas menunggu hari esok. Tak pelak
lagi, kau sedang jatuh cinta. (Tere Liye_ novel “Hujan”)
Sabtu, 16 mei 2015
1.
Sepotong
intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu suhu dan tekanan yang tinggi di
perut bumi. Semakin tinggi sushu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang
diperolehnya. Maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur dia justeru berubah
menjadi intan yang berkilau tiada tara, keras, kokoh dan mahal harganya.
Jumat, 15 mei 2015
1)
Rasa
sakit hati itu indah. Setidaknya patah hati memberikan sensasi bahwa kita
memang masih hidup. Hanya batu atau kerikil yang tidak skait hati. (Tere Liye_
buku, “Berjuta rasanya” dan “Sepotong Hati Yang Baru”)
2)
Dan
saat pintu hati itu terlalu dibuka padahal belum saatnya, maka tunas-tunas
perasaanmu tak bisa kau pangkas lagi. Semakin kau tikam, dia tumbuh dua kali
lipatnya, semakin kau injak, helai daun barunya semakin banyak.. (Tere Liye_
Novel, “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin”)
Kamis, 14 mei 2015
1.
Menunggu
seseorang yang ternyata tidak menunggu kita, itu smaa saja menunggu kereta
lewat di halte bus.
2.
Tidak
ada kabar adalah kabar, yaitu kabar: tidak ada kabar. Tidak ada kepastian juga
adalah kepastian, yaitu kepastia: tidak ada kepastian. (Tere Liye_ novel,
“Hujan”. Oktober 2015)
3.
Ada
tiga cara belajar: 1). Refleksi: memikirkan banyak hal menyelami kedalaman
pemikiran, nasehat-nasehat. Ini cara paling luhur. 2). Imitasi: mencontoh orang
lain, meniru, ambil yang baik, buang yang jelek. Ini cara yang paling mudah.
3). Pengalaman: denagn melewatinya, mersakan pahit-getir, susah payah. Ini
adalah cara yang paling menyakitkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar