RETORICA’S NAME PERSON
Oleh: Baiti Rahmawati
Surabaya, Rabu 20 Mei 2015
Mengenalmu adalah 1 kesyukuran,
bergurau denganmu adalah 1
kebahagiaan,
menyakiti hatimu akan kuelakkan dan 1 permintaan dariku, tetaplah
menjadi sahabat dalam segala zaman.
Masa-masa
indah inilah yang baru kita rasakan, ketika akhir masa pencapaian.
Masa
di mana kalian begitupun aku akan menapakkan kaki demi kesuksesan. Tiada yang
patut kupersembahkan kecuali ungkapan TERIMAKASIH tak tergambarkan. juga sangat sangat TERIMAKASIH kepada para
guru yang telah mengabdikan ilmunya sehingga memotivasi kita untuk selalu maju.
Menjadi yang terdepan selalu.
Salam ibu jari_
“PART ONE”
Number setunggal_
MUHAMMAD FATHURAHMAN HAKIM
Surabaya, 1 Oktober 1994
Alamat: Nyamplungan 8 No 19 Kel. Ampel
(Bersyukurlah dengan keadaan, jangan bersedih karenanya. Tatap
isrtiqamah dengan Al-Quran, Insyaallah keberkahan datang)
“Fathuur”, teman yang selalu menundukkan kepala ketika kuliah, Ia tak
bergerak, satu tangannya bersandar pada papan berpaku sedang dua kakinya ia
selonjorkan tuk melepas penat. “Bangunkan, bangunkan!”.
Matanya sembab lalu bergerak cepat, “hah”, ia
tersenyum mengusap pelipisnya, bibir merekah tersungging malu, “hahaha”
sorak teman-temanku. Dialah si fathurahman Hakim.
“Ya, namanya juga ngantuk, lelah”. Oh ini dia
potret Fathur. Kalau dilihat dari gambarnya, ganteng kan, jangkung dll. Tapi
apa ada yang lain?, barangkali pe_rainan yang bisa ngungkapin sifatnya
seperti apa?. Saya kasih bocoran: dia good retorikanya, kalau penataan bahasanya dipoles sedikit
pasti lebih sipppp.
Dia “kengkeng”, kuat kemauan. kalau sudah A ya A,
nggak bisa diotak-atik. Kata bu Luluk Fikri Zuhriah, dosen penelitian
kuantitatif (semester empat), kualitatif (semester lima) dan Pengembangan kepribadian
da’I (semester enam), “Diskusinya nggak rame kalau nggak ada hakim”.
Woooo A plus- A pluss,,,, salam kompak
buat anda pak.
Number kalih_
FAJRIYAH RAHMA DEWI
Sidoajo, 19 January 1994
Alamat: Jl. Ki Suryo Jati Selatan No 45 Taman Sidoarjo
(Jadilah orang yang berguna di manapun anda berada)
Emak si pemalu, menahan kaki ketika hendak maju,,,, “gak
wani tiii”, memelas wajah meringis, membungkuk badan seperti gambar dalam
pemanis. “Ayo Jri, maju”. Gundul menyela dengan kata uniknya.
Fajria Rahma Dewi, Remaja subur dari Sidoarjo. “Si_baik
hati yang susah dibangunin”, maunya setiap balik lagi ke kampus, “dipassno
jame wae loo”. Jadinya pasti telat entah 7 menit atau bahkan setengah jam
mata kuliah,,, “Jri….Jri”. aku mengulang pangggilan Gundul.
Number Tigo_
DIANA CHOLIDAH
Surabaya, 25 Januari 1994
Alamat: Jl. Karang Rejo 6 Masjid 1/21
(mengidamkan yang Alim, Sholeh Kafi)
“Diana personil padus kampus bu…”, teriak Handika
pada salah satu dosen retorika …”hussss”, timpalnya. Ya beruntung sekali
dia. Lolos audisi lalu jadi anggota tetap di daamnya, pada 2014 aku bersamanya
mendaftarkan diri sebagai calon paduser, audisi kami ikuti, dan Alhamdulillah
dia yang lolos, sedang aku menetap dulu untuk tidak berharap. Ah sedih sekali.
Ia adalah alumni PONPES terkenal di Gersik. Mambaus
Sholihin. Layaknya setiap orang tahu pesanten besar ini. Begitupun aku,
mendengar namanya membuatku teringat pada sosok pengajar M. Munasir, dulu ia
magang di tempatku ngaji. Wah jadi nostalgia nih. Buat kakak yang namanya tak
sebut, salam belajar dan selalu sehat ya. Dan buat mbak Diana salam merdu
dariku.
Number sekawan_
HANDIKA RAHMATULLAH
Lamongan, 26 April 1994
Alamat: Putat, Weduni Deket Lamongan
(Jadilah kamu seperti beras atau jadilah seperti obat-obatan)
Ya ini, satu mahasiswa ter_Nyeleneh versi kelas, gaya
rambutnya berpilah dua, pada semester enam ia ubah model lamanya itu, menjadi model rambut
Jabrik nampak seperti para vocalis band di Jakarta. Kata-perkatanya
menggambarkan bahwa ia pernah menimba ilmu di pesantren.
Setiap kali ceramah, ia lebih sering memakai bahasa jawa,
teknik yang komunikatif menurutku, tapi kasihan si Ratu, ia selalu
geleng-gelang kepala, “apa makhsudnya?”. Maklum Ratu gadis Madura, jadi
tidak sepenuhnya mengerti bahasa Jawa.
Perjuangkan gaya unikmu itu Ka, jadilah the Number One!
Number gangsal_
(HISYAM ALI MASYFU’)
Kakinya diseret seperti membawaa beban, alas kaki tanpa
penutup terlihat sesak tak bisa masuk. “maaf pak, kaki saya sakit”, ujarnya
pada Bapak Syahroni pengampu mata kuliah Teori dan Teknik Mujaddalah. “wah,
kenapa nak?”, “tergelincir ketika futsal ustadz”. Jawabnya pelan menahan sakit.
“wes kamu luar biasa Syam, sakit seperti itu masih semangat masuk kuliah,
ayo-ayo-ayo masuk”.
Hisyam, panggilan namanya, laki-laki asal Lamongan dengan
kucir karet di atas kepala. Ia mengawali presentasi dengan salam khas,
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”. Hari ini, Kamis, 21 Mei 2015
kuliah TTM pada tatap muka akhir, tema terakhir adalah tentang Mukhasamah yaitu
tentang debat kusir.
Hidupnya kelas tidak bisa digambarkan, semua saling beradu
pendapat, mempertahankan usaha masing-masing. Bapak Dosen juga terlihat bahagia
sekali melihat anak didiknya berkobar. Berkobar dalam diskusi makhsudnya.
Wah, , selamat ya Hisyam,,,,,,,, SUKSES!.
Terimakasih baiti tulisanmu membuat saya bergerak dan maju mencapai kesuksesanku yg menunggu
BalasHapusTerimakasih baiti tulisanmu membuat saya bergerak dan maju mencapai kesuksesanku yg menunggu
BalasHapus