SELAMAT DATANG DI BLOG B3 Baiti Bbytieh Blog

Minggu, 05 Juni 2016

Cece momy Crafter

Baiti Rahma
Surabaya, 05/06/16
"Sidoarjo, kota lumpur nun jauh di mata. Kota angkot warna kuning kulit pisang. Kota penuh pesona ketika malam. Tapi hari ini belum juga malam, masih siang penuh lalu lalang kendaraan".
Jl. Mangonsidi 104 Sidoarjo, daerah yang mana?, yang jelas pasti sangat jauh, lebih dari lima lampu merah terlewati, tetap saja tak sampai. Apakah masih jauh pak?, ya mbak. Ah, diri ini telah menjadi letih, bergantung pada kebaikan pak sopir mengantar kami, menuju tempat yang  belum pernah kami kunjungi. Berbekal kotak, tapi  bukan kotak nasi, adanya lem tembak, gunting dan benang juga jarum. Orang bilang kita mau piknik, seperti anak-anak dengan bontotan penuh isi. Yang benar saja mau piknik, kita sedang bingung mencari alamat.
"100, 101, 102, 104....ya itu pak tempatnya, tapi apa betul?".
Ya betul mbak, itu tulisannya 104, dan ini daerah Mangonsidi.
Kami turun menuju sebuah tempat, di sana berdiri seorang lelaki, penjaga pintu mengamati, sepertinya ia ingin bertanya, mau kemanakah kami?, dengan busana penutup kepala.
"Apa ndak salah alamat??", katanya
Memang, ketika kulihat agak dekat samar-samar terlihat patung seorang dewi di atas sebuah kolam, juga ada patung-patung lain seperti pujaan.
"jangan-jangan kita memang salah alamat mbak", aku berkata pada temanku
"Iya dek, Jangan-jangan kita memang salah alamat".
Ternyata tidak, pikiran itu segera hilang ketika seorang perempuan bermata sipit menyapa kami.
"Mau ikut pelatihan ya, mari masuk".
"Mbaaak, lihat ke atas, Salib dipasang di pintu, apakah ini sebuah tempat ibadah sedangankan kita tak sama dengan mereka, ayo pulang kita salah alamat". bisik-bisik kali ini tanpa suara
Ada perasaan was-was, karena ini kali pertama berada dalam aula yang tak sama. sekejap hening, tak lama berlalu ruangan mulai ramai.
"Assalamualaikum, sekali, assalamualaikum dua kali, assalamualaikum tiga kali dan seterusnya". Silih berganti peserta pelatihan datang. oh ternyata.......aku telah berprasangka.  
Manusia tempatnya salah dan dosa, belum-belum sudah berprasangka, tak baik pula. kali ini bukan kajian tentang agama, lakum diinukum waliyadin. Tidak ada campur tangan aqidah di kelas kita. Ini adalah momen karya seni, ini adalah sore berbagi, ini adalah saat bertemu para crafter dan pembuat kerajinan tangan. Bayangan-bayangan tentang kali pertama, bayangan-bayangan tentang prasangka bergantilah sudah.
Mereka adalah pemilik mata sipit, para cece-cece yang murah hati, para kakak keturunan tionghoa berkulit putih yang dermawan sekali, Bukannya menarik harga malah memberi nilai.
"Saya senang sekali bertemu para Crafter, para creator Handmade, para ibu muda dan juga remaja yang tak suka jadi pengangguran, para wanita yang tidak melulu mengoyak jatah suami, para wanita yang bisa bekerja tanpa batas waktu. Saya ucapkan banyak terima kasih, rekan-rekan telah berkenan hadir dalam pelatihan ini". kata Ce Fangling
Di akhir sesi, barulah paham diriku ini, mereka adalah sahabat yang paling bersahabat. Yang tidak juga suka menuntut, seperti kata banyak orang,
"Orang mata sipit itu suka perhitungan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar