SELAMAT DATANG DI BLOG B3 Baiti Bbytieh Blog

Sabtu, 10 Oktober 2015

KAU: REMAJA



HAI: REMAJA
Oleh: Baiti Rahma
Surabaya, 07 Oktober 2015


            Salam…
            Golongan yang penuh ambisi, orang-orang yang memiliki motivasi yang tinggi. Siapa bilang kamu tidak cukup percaya diri, cobalah bangkit dari dudukmu!, berjalanlah ke arah kaca . Lihatlah, bukankah itu adalah pantulan dirimu?, wajah elok penuh pendirian, tampang gagah penuh keberanian.
            Tau usah malu, tak usah takut melulu. Abaikan pandangan sinis teman-temanmu, itu masalah mereka, terus sibuk mencibirmu bahwa kau tak mampu. Justru jika kau semakin sendu itulah masalahmu, enggan bangun lalu melangkah maju.
            Terus pandangi garis senyummu, senyum yang seharusnya tetap tersungging, mantap menatap tanpa ragu. Katakan saja, “Hai diriku, bukankah kita sama-sama dari rahim ibu?”. Akankah kamu membiarkan mereka terus terbahak menikmati kelemahanmu?.
            Sekarang waktunya, tunjukkan pada mereka. Bahwa kau bisa, bahwa kau luar biasa. Bahwa kaulah sang juara. Apakah kau sadar?, kau  telah berolimpiade melawan gesit lari saudara-saudaramu, ketika kalian berebut lebih dulu sampai ke sel telur ibumu. bukankah itu takdir, bahwa kau menjadi insan kuat sejak saat itu.
           Ingatlah, terpuruk bukan jalan melampiaskan ketidakberdayaanmu. Tidakkah kau merasakan, betapa bangganya orang tuamu saat kau memberikan raport SD mu?,  apakah mereka pernah marah lalu membentakmu?, menuntutmu untuk selalu mendapat nilai sepuluh. Tidak kan?. Mereka hanya ingin kau menjadi putra mereka, menjadi putra ramah dengan tawa bahagia, tanpa beban ejekan teman-temannya.
            Banyak di antara orang-orang hebat kelas dunia, tanpa tangan tanpa kaki, ia hanya memiliki dua ruas jari di pangkal pahanya. Bayangkan, betapa susahnya menerima keadaan dirinya. Ia bernama Nick Vujicic, seorang pria yang terlahir dengan cacat Tetra Amelia. Ia sempat putus asa dengan menenggelamkan tubuhnya di bak mandi, namun setelah itu ia tersadar dan mulai keluar dari niat tak warasnya. Ia berkata, “Apakah hidupku akan selesai dengan sia-sia?”.
            Nah, itu kisah dari orang hebat yang tak sempurna fisiknya, bagaimana denganmu?, dengan kita?, yang Alhamdulillah terlahir dengan organ utuh. Dengan tangan yang mampu menggapai, dengan kaki yang bisa melangkah, tentunya dengan otak yang mampu berfikir. Masalahnya ada pada, bagaimana kita mengelola keinginan dan kemauan, selalu memotivasi diri dengan semangat yang berkobar, yang tak begitu saja kendur dengan satu dua ucapan tak penting dari mereka.
            Tugas kita adalah menjadi diri sendiri dan terus melakukan perbaikan secara bertahap.
            Selamat, semangat dan congratulation!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar