Oleh: Baiti Rahmawati
Jumat, 05 Juni 2015
Siapakah
orang yang ingin hidupnya nyaman?, sehat terawat?, cerah pandangan matanya?.
Setiap orang pasti menginginkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, baik manusia
maupun makhluk yang lain, saling memiliki hubungan. Dalam islam hubungan seperti ini telah
diatur, adakalanya hubungan dengan Allah (Hablun Minallah), hubungan dengan
manusia bahkan hubungan dengan lingkungan sekitar.
Pertama,
Hubungan dengan Allah berkaitan dengan bagaimana seseorang memposisikan diri
sebagai hamba yang bertuhan, dengan patuh kepada kepada hukum-hukum agama, yang
berisi perintah dan larangan agar ia mendapatkan tempat terbaik di sisi
Tuhannya.
Kedua,
hubungan dengan manusia berkaitan dengan
bagaimana seseorang melakukan interaksi kepada sesama, dengan memantaskan diri
sebagai manusia yang beradab, sehingga ia memperoleh kedamaian hidup bersama
manusia lainnya. Ketiga, hubungan dengan lingkungan hidup. Apa itu lingkungan
hidup?
Menurut
UU 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Definisi lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya. Yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Manusia
diamanahkan oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi, artinya manusialah yang
diberi wewenang untuk mengatur serta memanfaatkan sumber daya yang ada dengan
baik. Banyak dari sekian manusia lupa akan kewajiban yang ditanggungkan
kepadanya, yaitu untuk senantiasa
menjaga lingkungan agar tetap seimbang dan stabil. Sebagaimana firman Allah
dalam surat Ar-rum ayat 41yang artinya:
“41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ada
dua faktor yang mempengaruhi kerusakan lingkungan: 1) faktor alam seperti
banjir, tanah longsor cuaca yang tidak menentu. 2) faktor buatan manusia
sebagai makhluk berakal. Berupa penebangan secara liar, dan pembuangan sampah
sembarangan yang menyebababkan sungai dan air laut tercemar.
Kerusakan
yang paling nampak akhir-akhir ini adalah kerusakan yang terjadi karena tangan
manusia, seperti eksploitasi sumber daya dengan tidak semestinya. Misal
penambangan yang terjadi di pulau KEI. Pulau KEI merupakan sebuah pulau yang
menyimpan sumber daya alam yang melimpah, sehingga pemerintah Provinsi Maluku
Utara mengeluarkan kebijakan izin pertambangan.
Dari
perizinan tersebut, penambangan dilakukan secara terus menerus dan berlebihan.
Hasil penggalian barang tambang ini pada akhirnya mengurangi fungsi dari
lingkungan yang menjadi penyokong berlangsungnya kehidupan dilingkungan
tersebut.
Pada
surat Al-Baqarah ayat 30 Allah telah berfirman bahwa Alah akan
menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi, hal ini dibantah oleh malaikat
bahwasanya manusia adalah makhluk yang suka membuat kerusakan dan menumpahkan
darah. Allah menjawab bahwa Allah mengetahui apa yang tidak diketahui oleh
makhluknya.
Jika
kita baca sejenak bantahan malaikat maka hal itu benar, manusia suka membuat
kerusakan, mendirikan bangunan kokoh kemudian menciptakan bom yang
menghancurkan, menebang liar pohon sehingga kadar oksigen berkurang, menggerus
perut bumi hingga muntah segala isinya, menjadikan tercemar saluran-saluran air
sehingga hilanglah kesejukan darinya. inilah kegiatan manusia.
Lalu
bagaimana dengan rahasia Allah?. Allah-lah yang Maha Tahu di balik penciptaan
manusia. Manusia yang berakal, yang mau berperan, yang tidak sembrono dan mau
mempertimbangkan baik buruk sesuatu, sebelum melakukan tindakanlah yang mampu
mengembalikan kesetabilan lingkungan yang hampir sekarat karena ulah manusia
sendiri. Salam cinta lingkungan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar